Kasus Stroke Serang Usia Muda: Dokter Saraf Ungkap Penyebabnya!

Kasus stroke yang menyerang usia muda semakin mengkhawatirkan. Data terbaru dari Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan prevalensi stroke di negara ini mencapai 8,3 per 1.000 penduduk. Stroke kini menjadi salah satu penyebab utama pembiayaan kesehatan, dengan biaya yang diperkirakan mencapai Rp 5,2 triliun. Kenaikan kasus stroke di kalangan orang berusia di bawah 45 tahun berkaitan erat dengan gaya hidup tidak sehat dan kurangnya pengendalian terhadap faktor risiko.

Dokter Saraf dari RS PON, dr Reza Aditya Arpandy, SpS, menyoroti bahwa sekitar 90 persen kasus stroke dalam kategori ini dapat dicegah. Faktor risiko yang sering dijumpai adalah hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, merokok, obesitas, serta kurangnya aktivitas fisik. “Stroke pada usia muda biasanya berhubungan dengan faktor risiko yang bisa dicegah,” jelas dr Reza.

Lebih lanjut, dr Reza mengungkapkan bahwa selain faktor gaya hidup, ada juga faktor lain yang berperan dalam kasus stroke pada pasien muda, seperti kelainan bawaan pada pembuluh darah otak, misalnya arteriovenous malformation (AVM) atau aneurisma. “Kelainan ini membuat pembuluh darah lebih rentan pecah dan dapat menyebabkan perdarahan,” tambahnya.

Sebagai langkah pencegahan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan upaya untuk meningkatkan deteksi dini terhadap dislipidemia pada pasien diabetes dan hipertensi. Target pada 2024 adalah mencapai 90 persen deteksi dini di seluruh Indonesia, namun saat ini capaian deteksi dini baru sekitar 11,3 persen. Hal ini menunjukkan perlunya upaya yang lebih masif dengan melibatkan berbagai pihak, baik dari sektor kesehatan, akademisi, hingga organisasi masyarakat.

Berikut adalah ringkasan faktor risiko stroke pada usia muda:

  1. Hipertensi: Tekanan darah tinggi menjadi salah satu penyebab utama stroke yang dapat dicegah.
  2. Diabetes: Gula darah tinggi meningkatkan risiko terkena stroke.
  3. Kolesterol Tinggi: Dislipidemia dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah.
  4. Merokok: Kebiasaan ini meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
  5. Obesitas: Kelebihan berat badan menjadi masalah yang harus ditangani.
  6. Kurang Aktivitas Fisik: Gaya hidup sedentari berkontribusi pada peningkatan faktor risiko.

Penting bagi individu, terutama yang masih muda, untuk menyadari bahwa pola hidup sehat sangat berpengaruh terhadap kesehatan otak dan risiko stroke. Mengelola stres, melakukan olahraga secara teratur, serta mengonsumsi makanan yang bergizi adalah langkah-langkah preventif yang harus diambil.

Dalam konteks ini, dr Reza menekankan pentingnya pemeriksaan menyeluruh untuk menentukan penyebab pasti stroke pada pasien muda. Dengan mengetahui faktor yang mendasari, tindak lanjut untuk pencegahan stroke berulang dapat dilakukan dengan lebih efektif.

Kesadaran akan risiko stroke di kalangan generasi muda harus ditingkatkan. Masyarakat perlu didorong untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan menjalani gaya hidup sehat demi mencegah terjadinya stroke. Pemerintah, bersama dengan berbagai organisasi dan masyarakat, diharapkan dapat bekerja sama untuk mengedukasi dan memfasilitasi deteksi dini serta upaya pencegahan lainnya. Hal ini menjadi sangat penting, mengingat kasus stroke yang kian meningkat tidak hanya mempengaruhi kesehatan individu, tetapi juga berdampak pada sistem kesehatan nasional dan biaya yang harus dikeluarkan.

Game News

Berita Olahraga

Berita Olahraga

Anime Batch

News

Pelajaran Sekolah

Berita Terkini

Berita Terkini

Review Film

Gaming Center

Gaming center adalah sebuah tempat atau fasilitas yang menyediakan berbagai perangkat dan layanan untuk bermain video game, baik di PC, konsol, maupun mesin arcade. Gaming center ini bisa dikunjungi oleh siapa saja yang ingin bermain game secara individu atau bersama teman-teman. Beberapa gaming center juga sering digunakan sebagai lokasi turnamen game atau esports.