Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat, Robert F. Kennedy Jr., mengambil langkah dramatis dengan mencopot semua 17 anggota tetap Komite Penasihat untuk Praktik Imunisasi (ACIP) Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap program vaksinasi di tengah meningkatnya skeptisisme terhadap vaksin.

Kennedy yang dikenal dengan pandangannya yang kontroversial mengenai vaksin, menyatakan bahwa “Hari ini kami memprioritaskan pemulihan kepercayaan publik di atas agenda pro atau antivaksin tertentu.” Dalam pernyataannya yang dikutip dari ABC News, ia menegaskan pentingnya melakukan pembersihan menyeluruh untuk membangun kembali kepercayaan di kalangan masyarakat mengenai vaksinasi.

Komite ACIP memiliki peran penting dalam merekomendasikan keamanan, kemanjuran, dan kebutuhan klinis vaksin. Sebelumnya, semua anggota ACIP yang sedang menjabat ditunjuk oleh pemerintahan Biden, dengan 13 penunjukan terjadi pada tahun 2024. Dengan pencopotan ini, Kennedy menyiratkan bahwa pergeseran kekuasaan di ACIP akan mempercepat proses perubahan yang diperlukan sebelum pemilihan mayoritas anggota oleh pemerintahan Trump pada tahun 2028.

Fokus dari pergantian anggota tersebut adalah memastikan bahwa komite ini tidak lagi berfungsi sebagai “stempel karet untuk agenda industri yang mencari untung.” Kennedy menekankan bahwa anggotanya yang baru akan memprioritaskan kesehatan masyarakat dan pengobatan berbasis bukti. Ia menambahkan bahwa ACIP tidak pernah merekomendasikan vaksin yang kemudian ditarik karena masalah keamanan.

Pertemuan ACIP berikutnya dijadwalkan berlangsung pada tanggal 25-27 Juni, dan Kennedy berjanji untuk menunjuk anggota baru dalam “beberapa hari mendatang.” Ia menggarisbawahi bahwa anggota baru akan terdiri dari “dokter dan ilmuwan yang sangat berkualitas” dan tidak akan terkait dengan ideologi anti-vaksin.

Sebagai sosok yang telah lama terlibat dalam aktivisme anti-vaksin, Kennedy menghadapi kritik luas terkait campur tangannya dalam kebijakan kesehatan publik. Ia juga pendiri lembaga nirlaba yang menjadi pusat pergerakan anti-vaksin terbesar di negara tersebut. Pandangannya yang sering kali memicu kontroversi, tak urung membuatnya menjadi figur yang dibicarakan di tengah ketidakpastian terhadap vaksinasi yang semakin meningkat di kalangan masyarakat.

Berkaitan dengan hal ini, kritik terhadap tindakan Kennedy pun terus mencuat, terutama dari kalangan ilmuwan dan profesional kesehatan. Mereka memperingatkan bahwa langkah-langkah yang diambilnya dapat memperburuk situasi dan meningkatkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap vaksin.

Dari sudut pandang kesehatan masyarakat, langkah ini berpotensi mengubah dinamika penyampaian informasi terkait vaksinasi, yang selama ini dianggap krusial dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Melalui tindakan ini, Kennedy berusaha untuk mengarahkan kembali fokus kebijakan vaksin kepada aspek ilmiah dan bukti, sekaligus mengurangi pengaruh kepentingan industri di dalamnya.

Dengan kebijakan dan perubahan yang diusulkannya, Kennedy berharap dapat memperoleh dukungan luas dari masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan pandemi dan isu kesehatan lainnya yang dihadapi oleh AS saat ini. Tindakan ini mencerminkan upaya yang lebih besar untuk meraih kepercayaan kembali di bidang kesehatan publik dan mengatasi ketidakpastian yang dituangkan melalui pandangan anti-vaksin yang telah meresap ke dalam diskursus publik.