Alasan Kenapa Postingan di X Jarang Pakai Tagar

 Alasan kenapa sekarang postingan di X/Twitter jarang pakai tagar (hashtag) ada beberapa faktor:

1. Algoritma X sudah berubah

   • Dulu, hashtag jadi salah satu cara utama agar postingan mudah ditemukan.

   • Sekarang, X lebih mengandalkan algoritma rekomendasi (For You Page/FYP) dan pencarian berbasis kata kunci (keywords). Jadi, tanpa hashtag pun postingan bisa tetap muncul ke audiens yang relevan.

2. Hashtag dianggap kurang natural

3. Kata kunci lebih efektif

   • Misalnya, kalau seseorang menulis “Indonesia menang lawan Thailand di final AFF” → kata “Indonesia”, “Thailand”, dan “AFF” otomatis bisa terbaca algoritma sebagai topik yang sedang dibicarakan, tanpa perlu ditulis #Indonesia atau #AFF.

4. X mengutamakan trending topics

   • Bagian “Trending” di X sekarang lebih menampilkan topik, frasa, atau nama tokoh daripada hashtag. Jadi, hashtag bukan lagi satu-satunya pemicu trending.

5. Perubahan gaya komunikasi

   • Netizen sekarang lebih suka gaya conversational (seperti ngobrol) daripada gaya lama yang penuh tagar.

   • Brand besar dan media juga sudah jarang pakai tagar di tiap posting, kecuali untuk kampanye khusus.

👉 Jadi singkatnya: hashtag sudah tidak wajib di X/Twitter karena algoritma lebih pintar membaca konteks percakapan. 

Tagar kini lebih dipakai untuk kampanye tertentu, event resmi, atau sekadar buat gaya. Yang gak CB suka adalah banyak penumpang gelap menang di tagar, termasuk hal-hal berbau pornografi dan prostitusi. Banyak link afiliasi juga suka numpang di sebuah hashtag.